MANUSIA DAN CINTA KASIH
MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.1.
Pengertan Cinta Kasih
Menurut kamus bahasa indonesia W.J.S Poerwa Darminta:
Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang ataupun rasa sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan, kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Maka, pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga
kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan cinta kasih bisa juga diartikan sebagai
perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga disertai dengan menaruh
belas kasih.
Cinta bisa dibina secara baik apabila ada
4 unsur, yaitu :
1.
Pengasuhan
2.
Tanggung jawab
3.
Perhatian
4.
pengenalan
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan pendapat bahwa cinta juga
memiliki 3 unsur, yaitu :
1.
Ketertarikan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk
dia.
2.
Keintiman adanya
kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan
sebagainya.makan sepiring berdua.
3.
Kemesraan adalah adanya
rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak
bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk
(wajah) cinta, yaitu :
1. Menyukai (liking) atau pertemanan
karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini,
seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain
tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
2. Tergila-gila (infatuation) atau
pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga
Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada
pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis
ini mudah berlalu.
3. Cinta hampa (empty love), dengan
elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah
menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy
dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang
terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya
dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta romantis (romantic love).
Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui
dorongan passion.
5. Cinta persahabatan sejati
(companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion
tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment.
Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.
6. Cinta semu (fatuous love),
bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan
meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama
karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai
penyeimbang.
7. Cinta sempurna (consummate love), adalah
bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis
hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi
hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara
dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya.
Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam
tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa
mati” kata Sternberg.
1.2.
Cinta Menurut Ajaran Agama
1.
cinta diri
Mencintai
segala sesuatu yang baik pada dirinya, dan sebaliknya dia membenci sesuatu yang
dapat
menghalangi
dirinya.Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya
sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan
keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi
dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
2.
cinta kepada sesama manusia
Agar
dapat hidup dengan penuh kesabaran dan keharmonisan dengan sesama manusia,
tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
3.
cinta seksual
Dorongan
cinta seksual yaitu suatu fungsi penting untuk malahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis, maka dari dorongan cinta seksual tersebut terbentuklah
keluarga. Hal tersebut merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak
diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Namun, dalam ajaran agama islam
pengendalian dan penguasaan cinta ini dengan cara yang sah yaitu, dengan
perkawinan.
4.
cinta kepada allah
1.3.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang
artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik
antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam.Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan
orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya.
1.4.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi
cinta manusia terhadap tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk ibadah. Kecintaan
manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini
karena
pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna
kehidupan yang sebenarnya, sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan manusia sebenarnya ingin berkomunikasi dengan tuhannya. Manusia memhon
ampunn perlindungan dll kepada Tuhannya.
SUMBER:
1. http://ryanpunyo.blogspot.com/2013/04/makalah-ilmu-budaya-dasar-hakikat-cinta.html
2. http://miftahryan.blogspot.com/2013/01/manusia-dan-cinta-kasih-keindahan.html
3. http://ahmadarkam.wordpress.com/2013/03/16/makalah-manusia-dan-cinta-kasih/
Komentar
Posting Komentar