Kepakaran Seorang Teknik Industri dan Contoh Aktivitas Tidak Beretika
Kepakaran seorang industri:
Seorang sarjana teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat pengembangan karirnya. sarjana teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain tempat kerja dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan lain-lain. Kepakaran dari Seorang Sarjana Teknik Industri pada dasarnya dapat dibagi ke dalam 3 bidang keahlian, yaitu sistem manufaktur, manajemen industri, dan sistem industri. Sistem manufaktur berkaitan dengan sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi. Tujuan dari memiliki keahlian dalam bidang sistem manufaktur ini adalah untuk dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan mengefisiensikan input yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi. Manajemen industri adalah bidang keahlian yang di dalamnya mencakup manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik.
Aktivitas tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sering mengadu domba antar teman, keluarga dan lain-lain.
2. Sering membicarakan keburukan orang lain atau hal-hal yang belum pasti kepada orang lain.
3. Sering tidak memberikan kesempatan kepada orang lain dalam melakukan sesuatu hal atau tidak memberikan kesempatan berbicara.
4. Membuang sampah sembarangan, padahal sudah diajarkan dari jaman sekolah dasar bahkan sudah diberitahu oleh orang tua.
5. Melanggar peraturan lalu lintas. Banyak para pengendara baik mobil maupun motor yang menghiraukan setiap aturan yang ada dalam berkendara.
Aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja:
1. Menambah keuntungan bagi dirinya dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya misalnya ukuran-ukuran kualitas bangunan dikurangi sehingga hasil yang dicapai cepat dan murah namun tidak tahan lama, hal ini tentu sangat fatal akibatnya bagi pengguna bangunan yang dibuat kontraktor tersebut.
2. Contoh lainnya sebagai tenaga ajar yang mengurangi waktu mengajar yang sudah ditentukan. Tindakan seperti itu dapat membuat pelajar kekeurangan haknya untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya.
3. Seseorang yang mendapatkan suatu jabatan tapi hanya digunakan untuk mencari pandangan dari banyak orang, seperti tindakan sombong atau semena-mena terhadap bawahan.
Seorang sarjana teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat pengembangan karirnya. sarjana teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain tempat kerja dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan lain-lain. Kepakaran dari Seorang Sarjana Teknik Industri pada dasarnya dapat dibagi ke dalam 3 bidang keahlian, yaitu sistem manufaktur, manajemen industri, dan sistem industri. Sistem manufaktur berkaitan dengan sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi. Tujuan dari memiliki keahlian dalam bidang sistem manufaktur ini adalah untuk dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan mengefisiensikan input yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi. Manajemen industri adalah bidang keahlian yang di dalamnya mencakup manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik.
Aktivitas tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sering mengadu domba antar teman, keluarga dan lain-lain.
2. Sering membicarakan keburukan orang lain atau hal-hal yang belum pasti kepada orang lain.
3. Sering tidak memberikan kesempatan kepada orang lain dalam melakukan sesuatu hal atau tidak memberikan kesempatan berbicara.
4. Membuang sampah sembarangan, padahal sudah diajarkan dari jaman sekolah dasar bahkan sudah diberitahu oleh orang tua.
5. Melanggar peraturan lalu lintas. Banyak para pengendara baik mobil maupun motor yang menghiraukan setiap aturan yang ada dalam berkendara.
Aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja:
1. Menambah keuntungan bagi dirinya dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik profesinya misalnya ukuran-ukuran kualitas bangunan dikurangi sehingga hasil yang dicapai cepat dan murah namun tidak tahan lama, hal ini tentu sangat fatal akibatnya bagi pengguna bangunan yang dibuat kontraktor tersebut.
2. Contoh lainnya sebagai tenaga ajar yang mengurangi waktu mengajar yang sudah ditentukan. Tindakan seperti itu dapat membuat pelajar kekeurangan haknya untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya.
3. Seseorang yang mendapatkan suatu jabatan tapi hanya digunakan untuk mencari pandangan dari banyak orang, seperti tindakan sombong atau semena-mena terhadap bawahan.
Komentar
Posting Komentar