MAKALAH KEJANGGALAN SOSIAL
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Ilmu Sosial Dasar
adalah pengetahuan yang menelaah masala-masalah yang berkaitan dengan sosial,
dan telah diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian
seperti fakta, konsep dan teori yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti, sejarah, ekonomi, geografi
sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Kejanggalan
sosial merupakan suatu masalah sosial yang berarti suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat
terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga
menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Keadaan eadaan normal terdapat integrasi
serta keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan
atau masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka
hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan
dalam kehidupan kelompok.
Kejanggalan
sosial sering kita temukan dalam lingkungan masyarakat sekitar, contohnya
seperti tawuran, perempuan merokok dan bertato dan lain-lain. Beriring
perkrmbangannya jaman, kejangglan sosial pun lebih meningkat salah satunya pada
penggunaan teknologi, kurangnya sosialisasi antar sesama pada anak-anak
diakibatkan oleh frekuensi bermain gadget
yang dimilikinya dan masalah lainnya. Kejanggalan sosial merupakan masalah
sosial yang bisa diatasi oleh masyarakat dengan pola pikir yang benar, sehingga
tidak ada lagi kejanggalan sosial yang mengganggu kehidupan bermasyarakat.
1.2
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam
makalah ini adalah menjelaskan masalah kejanggalan sosial yang dialami oleh penyusun
di lingkungan sekitar.
1.3
Tujuan Masalah
Tujuan makalah ini agar pembaca
dapat mengetahui, memahami dan mengerti tentang adanya masalah kejangglan
sosial yang berada pada lingkungan sekitar penyusun.
BAB
2
ISI
DAN PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kejanggalan sosial
Sesuai yang
sudah dijelaskan pada latar belakang kejanggalan sosial merupakan masalah
sosial dari ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam
keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada
hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar
unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan
terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Masalah-masalah
sosial tersebut berbeda dengan problema-problema lainya di dalam masyarakat
karena masalah-masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai
sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial
karena bersangkut paut dengan hubungan antar manusia dan di dalam kerangka
bagian-bagian kebudayaan yang normatif. Hal ini dinamakan masalah karena bersangkut-paut
dengan gejala-gejala yang mengganggu kesejahteraan bermasyarakat.
2.2 Contoh Masalah Kejanggalan Sosial di Sekitar Lingkungan
Masyarakat
Contoh masalah kejanggalan sosial
yang ditemukan di sekitar lingkungan adalah, pertama “Perang Maya” kenapa
dikatakan seperti itu, perkembangan zaman tidak memungkiri adanya perkembangan
dalam bidang teknologi. Setiap negara berlomba-lomba untuk menghasilkan suatu
teknologi yang bertujuan untuk memudahkannya manusia dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Selain memberikan dampak positif ternyata teknologi juga memberikan dampak negatif bagi
masyarakat pada bidang sosial, yaitu kejanggalan sosial. Contohnya penggunaan Smart Phone dengan ditunjang berbagai
aplikasi di dalamnya, mudahkan manusia untuk berkomunikasi, men-share, men-upload, mengunduh dan lain-lain. Tidak ada salahnya untuk mengikuti
perkembangan zaman tetapi jangan sampai terlena sehingga kita tidak bisa
merasakan dunia luar yang nyata dan akan selalu terkurung dalam lingkup dunia
maya. “Perang Maya” diawali dengan kemudahan manusia yang tidak lagi bersusah
payah untuk mengeluarkan apa yang ingin dikatakan melalui sebuah tulisan.
Netizen atau pengguna gadget bebas untuk mengetik beberapa komentar yang baik
maupun buruk. Selang pendapat antara netizen pun akan muncul dan jadilah adu
pendapat di dunia maya atau “perang maya”.
Contoh di
atas terjadi pada 25 Nopember 2015 di salah satu aplikasi komunikasi, pada saat
itu seorang pengguna aplikasi tersebut memposting gambar seperti di atas pada timeline berandanya, menjelasakan
tentang perokok yang membuang sampah tdak pada tempatnya dan diilustrasikan
bahwa binatang yang akan memakan puntung rokok yang dibuang oleh setiap perokok.
Postingan tersebut awalnya disambut positif oleh netizen dan semua netizen
sepakat bahwa perokok memang diharuskan membuang puntung rokok pada tempat
sampah, tetapi ada salah satu netizen yang
mengirimkan komentar yang membuat netizen
lainnya marah. Hanya karena postingan komentar tersebut terjadilah aksi adu komentar
di postingan gambar tersebut. Perang adalah sesuatu yang sangat mengerikan dan
biasanya menggunakan senjata untuk melumpuhkan lawannya dan lawannya pun jelas
di depan mata, tetapi pada “perang maya” ini hanya menggunakan kata-kata dan
musuhnya tidak jelas berada dimana. Seperti itulah yang terjadi pada
perkembangan teknologi saat ini, “perang maya” akan sangat membahayakan untuk
tahun-tahun berikutnya dikarenakan postingan saat ini pun tidak hanya berisi
tentang masalah pribadi kadang juga terdapat oknum yang memposting propaganda
yang menimbulkan perang maya. Untuk mengurangi masalah kejanggalan sosial
seperti ini, harus berawal dari pengguna teknologi tersebut dengan mengubah
pola pikir untuk menerima informasi dari dunia maya dan bagaimana menyikapi
suatu postingan, tidak langsung untuk mengambil bahwa postingan itu salah atau
benar. Dan ketika memposting komentar pada suatu timeline maka gunakan bahasa yang benar dan tidak terlalu
terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk berkomentar, sehingga tidak
terjadi “perang maya dalam dunia maya”.
Selain
masalah penggunaan teknologi, terdapat masalah yang biasa terjadi dan
menimbulkan dampak yang sangat besar yaitu, BANJIR. Membuang sampah salah satu
kegiatan yang membutuhkan amat sangat kesadaran bagi manusia, jika setiap orang
tidak menyadari pentingnya akan membuang sampah pada tempatnya akan menimbulkan
masalah yang pelik, bahkan sampai saat ini belum terselesaikan.
Gambar
di atas diambil pada 19 Desember 2015 di lobby
kampus. Sampah banyak berceceran di sekitar lobby,
sampah tersebut ditinggalkan oleh mahasiswa sehabis nongkrong. Masalahnya terletak pada kurangnya kesadaran mahasiswa
akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, bahkan dari pihak kampus
sendiri telah menyediakan banyak tempat sampah pada sekitaran lobby. Pelajaran untuk membuang sampah
pada tempatnya sudah diberikan sejak TK tapi kenapa seorang mahasiswa yang
sudah mulai berpikir dewasa malah merupakan hal seperti itu, ya walaupun ada OB
(Office Boy) yang akan
membersihkannya. OB memang dipekerjakan untuk membersihkan kampus, tetapi apa
salahnya diterapkannya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, jika
tidak biasa diterpakan hal seperti tiu, tidak hanya di lobby kampus tapi di tempat lainnya akan tetap bersikap tidak
peduli pada sampah bekas komsumsinya.
Selain itu, jika ada tamu dari luar kampus yang datang dan melewati lobby tetapi sampah bekas konsumsi
mahasiswa belum dibersihkan oleh OB apa yang terjadi? Tamu tersebut akan
berpikir negatif tentang kampus yang tidak enak dipandang, semua tentang image kampus yang tercoremg hanya karena
sampah. Oleh karena itu, untuk mengurangi atau bahkan untuk menghilangkan
masalah kejanggalan sosial seperti ini akan lebih baik jika menumbuhkan rasa
kesadaran dan kepekaan terhadap sekitar yang harus ditanamkan oleh setiap
mahasiswa yang telah diajarkan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Ingat akan sangat
percuma 1 juta tong sampah jika tidak ada yang mengisinya.
Selain
contoh di atas masih banyak masalah kejanggalan sosial yang lainnya yang dapat
ditemukan di sekitaran lingkungan masyarakat. Kejanggalan sosial adalah masalah
yang masih bisa ditasi, jika setiap manusia menerapkan di dalam diri
masing-masing rasa kepekaan terhadap lingkungan sosial masyarakat. Terutama
mahasiswa sebagai bibit penerus bangsa yang sudah diajarkan mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar, mahasiswa sekarang juga sudah berperan aktif membantu ketika
suatu daerah mendapatkan musibah. Pada saat itu mahasiswa berlomba-lomba
memberikan sumbangan berupa materil maupun moril. Materil dapat berupa uang,
sembako dan lain-lain. Sedangkan moril dapat berupa, mahasiswa sebagai relawan
yang membantu mengevakuasi atau membuat tenda darurat, dan lain-lain. Masih
banyak lagi contoh penerapan ISD oleh mahasiswa, karena Indonesia membutuhkan
manusia yang tidak hanya cerdas dalam bidang profesinya akan tetapi juga peka
terhadap masalah-masalah sosial dilingkungannya serta dapat memecahkan
masalah-masalah tersebut.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kejanggalan sosial
merupakan suatu masalah sosial yang menyelempeng dari norma-norma masyarakat
yang berlaku. Banyak kejadian yang terjadi di sekitaran masyarakat merupakan
masalah kejanggalan sosial, seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Untuk mengurangi permasalahan ini berawal dari diri sendiri, karena makin
dewasanya seseorang akan dapat membedakan mana hal yang baik dan buruk. Hidup
di dalam masyarakat tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi orang lain, karena
kita hidup berdampingan dan kita diciptakan untuk menjadi manusia sosial.
Timbulkan kesadaran dan kepekaan terhadp sekitar lingkungan merupakan cara yang
jitu untuk mengurangi dan meniadakan masalah kejanggalan sosial.
Komentar
Posting Komentar